Pokok-pokok dalam
pembahasan manusia dan kebudayaan :
1.
Unsur-unsur Pembangun manusia
Sebenarnya ada banyak sekali
unsur-unsur yang membangun manusia, namun dari sekian banyak unsur-unsur itu,
di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi. yaitu unsur jasmani dan unsur rohani.
Unsur jasmani adalah semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan fisik manusia,
seperti makan, minum,olahraga,tidur dan lain-lain. yang jika tidak di penuhi
maka akan berakibat buruk bagi manusia itu. Sedangkan unsur rohani adalah semua
hal yang berhubungan dengan kebutuhan rohani, atau hati dan jiwa manusia.
seperti agama atau keyakinan, ketenangan hati, rasa aman, rasa damai dan
lain-lain. Manusia tidak bisa hidup tanpa kedua unsur itu. dan manusia juga
tidak bisa pula hidup dengan mengutamakan salah satu unsur dan mengabaikan yang
lainnya. manusia butuh kedua unsur itu secara seimbang. jika seseorang
mendapatkan semua kebutuhan jasmaninya namun, kebutuhan rohaninya terabaikan
maka tidak seimbang. bagaimana perasaan anda jika anda bisa makan makanan yang
nikmat setiap hari, namun uang untuk membeli makanan itu di dapatkan dari hasil
mencuri atau korupsi. maka kita akan merasa kenyang namun hati akan merasa
takut dan bersalah. takut akan ketahuan oleh orang lain, dan takut akan dosa
dan karmanya. dan juga berlaku sebaliknya. jika kita merasakan ketenangan hati,
kebahagiaan,dan kedamaian namun jika tidak makan dan tidak minum, maka hidup
seseorang tidak dapat berjalan dengan semestinya.
Jadi, manusia hidup di dunia ini dengan cara
menyeimbangkan kedua hal tersebut. jika kedua hal tersebut dapat diseimbangkan,
maka manusia tersebut akan menjalani hidup yang tenang,damai dan bahagia.
2. Hakekat
Manusia
Hakekat manusia adalah sebagai
berikut :
-
Makhluk
yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
-
Individu
yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.
-
yang
mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol
dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
-
Makhluk
yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai
(tuntas) selama hidupnya.
-
Individu
yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati
-
Suatu
keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan
potensi yang tak terbatas
-
Makhluk
Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan
jahat.
-
Individu
yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
3. Kepribadian bangsa timur
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan
suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya
terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan
kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa
timur sangat identik dengan benua Asia khususnya Indonesia. Kepribadian bangsa
timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya
barat. Selain itu, kepribadian bangsa timur khususnya Indonesia juga lebih
terbuka dan ramah tamah serta lebih bersahabat. Bangsa timur juga amat peduli
dengan orang lain hal ini dibuktikan dengan adanya sikap saling tolong menolong
dengan sesama, bergotong royong, kekeluargaan, kebanyakan masyarakatnya lebih
agamis dan pancasila sebagai pemersatu bangsa.
4. Pengertian
Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan
berasal dari bahasa Sanskerta
yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi
atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia.
Pengertian
menurut para ahli :
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari
satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian
nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur
sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual
dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai
anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
5.
Unsur-unsur kebudayaan
Ada
beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai unsur kebudayaan, antara lain
sebagai berikut:
- Melville J. Herskovits
menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
- alat-alat teknologi
- sistem ekonomi
- keluarga
- kekuasaan politik
- Bronislaw Malinowski mengatakan
ada 4 unsur pokok yang meliputi:
- sistem norma sosial yang
memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan
diri dengan alam sekelilingnya
- organisasi ekonomi
- alat-alat dan lembaga-lembaga
atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan
utama)
- organisasi kekuatan (politik)
6. Wujud Kebudayaan
Menurut J.J.
Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan
artefak.
- Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiran warga
masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka
itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada
dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat
tersebut.
- Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem
sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia
yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu
yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi
dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
- Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik
yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud
kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud
kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang
lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah
kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
7. Orientasi Nilai Budaya
Orientasi nilai adalah bersifat
komplek tetapi terpola pada prinsip yang mengutamakan tatanan dan langsung pada
tindakan dan pikiran manusia yang berhubungan dengan solusi dalam memecahkan
masalah.
Ada tiga asumsi:
1. orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah
2. solusi yang tersedia tidak terbatas
3. satu solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua solusi yang
potensial tampak pada setiap budaya.
Orientasi human nature
Human nature adalah menunjuk pada karakter pembawaan sifat manusia. Yang
dipandang sebagai berpembawaan baik, jahat atau campuran dari itu. Manusia
dipandang tidak hanya sebagai baik atau jahat tetapi juga untuk merubah dan
tidak dapat berubah. Kita harus mengakui bahwa hubungan manusia sebagai
campuran baik dan buruk sedangkan yang tidak sama adalah sebagai pandangan
adalah netral.Ada enam solusi potensial pada masalah ini yaitu;
1. manusia yang jahat tetapi dapat merubah
2. manusia itu jahat tapi tidak dapat dirubah
3. manusia adalah netral yang respek pada baik dan jahat
4. manusia adalah campuran baik dan jahat.
5. manusia itu baik tapi dapat berubah
6. manusia itu baik dan tidak dapat berubah
Orientasi nature/alam
Ada tiga tipe utama yaitu:
1. menguasai alam: orientasi ini,melihat bahwa semua kekuatan alam dapat
mengatasi masalah
2. harmoni dengan alam : orientasi ini bahwa disini tidak ada perbedaan antara
kehidupan manusia , sifat dan supernatural.
3. Penaklukan terhadap alam yang unggul di negara seperti Spanish Amerika,
yaitu kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dikerjakan untuk
mengontrol alam jika ada ancaman tidak sesuatupun yang dapat terlepas dari
bahaya.
Orientasi waktu
Merupakan orientasi pada tiga masa yaitu
1. waktu masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam penempatan nilai yang
tinggi pada tradisi di masa lalu
2. orientasi masa sekarang yaitu dimana orang-orang memberi perhatian yang
relatif kecil pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa yang akan
terjadi masa depan.
3. orientasi masa depan dimana memiliki nilai tinggi.
Orientasi aktivitas
Aktivitas manusia dapat dilihat dalam tiga cara yaitu:
1. doing, orientasi ini melibatkan pada tipe aktivitas yang hasilnya tampak
pada eksternal individu yang diukur dengan sesuatu
2. being adalah merupakan lawan yang exterm dari orientasi doing
3. becoming merupakan integrasi keseluruhan pada perkembangan diri.
Orientasi relational
Menurut Kluckhon dan Strodbeck memisahkan tiga cara untuk mengartikan hubungan
dengan orang lain yaitu:
1. individualism
orientasi ini ditandai dengan otonomi individu dengan kata lain individu adalah
unik dan sebagai entitas tersendiri. Prioritas tujuan dan sasaran nya adalah
memprioritaskan pada individu daripada kelompok.Contoh negara yang seperti ini
adalah Amerika Serikat
2.orientasi langsung atau lineality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok dengan tujuan kelompok adalah lebih
utama. Menurut Kluckhon dan Strodbeck kontinyuitas dari kelompok adalah melalui
waktu. Individu-individu adalah penting hanya untuk anggota kelompok
tersebut.Contohnya beberapanegara aristokrasi di Eropa.
3.collaterality
orientasi ini memfokuskan pada kelompok tetapi bukan perluasan kelompok melalui
waktu. Agaknya fokus pada perluasan kelompok secara lateral/ ke samping
(anggota kelompok dari individu yang paling dekat dalam waktu dan tempat).
Tujuan dari kelompok ditas kepentingan individu. Pada kenyataannya orang-orang
tidak mempertimbangkannya kecuali vis a vis/ sebagai lawan anggota kelompok.
Contoh identifikasi orang jepang dengan perusahaannya di mana dia bekerja atau
universitas di mana dia belajar.
Penerapan orientasi
Nilai orientasi ini digunakan untuk memahami komunikasi dengan strangers.
Dengan mempertimbangkan dua budaya yang tampaknya mirip misalnya inggris dan
Amerika Serikat. Sementara ada juga yang mirip di permukaannya saja ternyata
berbeda orientasinya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya misunderstanding
antara orang-orang dalam budaya yang berbeda.
8.
Perubahan Kebudayaan
Pengertian perubahan kebudayaan
adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian
diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan
yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Contoh :
Masuknya mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik
pertanian tradisional seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik
“Huller” di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi
jadi kehilangan pekerjaan.
Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak
berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat.
Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu
pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga
aturan-aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan
terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.
Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan
kebudayaan yaitu:
a. Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah
berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).
Adanya individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur
perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.
Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah
berubah.
b. Menghambat perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar
berubah
seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan
non material)
Adanya individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur
perubahan terutama generasi tu yang kolot.
Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
perubahan kebudayaan :
1. Faktor intern
• Perubahan Demografis
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung
terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor
kehidupan, c/o: bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi
persedian kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
• Konflik social
Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan
kebudayaan dalam suatu masyarakat. c/o: konflik kepentingan antara kaum
pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya
pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan
bersama-sama para transmigran.
• Bencana alam
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi
perubahan c/o; bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan
dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus
beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi
proses asimilasi maupun akulturasi.
• Perubahan lingkungan alam
Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya
pendangkalan muara sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi
atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat
mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya
adaptasi dengan lingkungan setempat.
2. Faktor ekstern
• Perdagangan
Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur denga
India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai
persinggahan pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan
budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya
dengan percampuran budaya yang ada.
• Penyebaran agama
Masuknya unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya
Arab bersamaan proses penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian
pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen
dan kolonialisme.
• Peperangan
Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia umumnya menimbulkan
perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk
pula unsure-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.
9. Kaitan manusia dan
kebudayaan
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai
sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya
merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan
itu tercipta maka kebudayaan mengatur manusia agar sesuai dengannya.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang
setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai
diaektis, maksudnya saling terikat satu sama lain. Proses dialektis ini
tercipta melalui 3 tahap yaitu:
a. Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan
membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan
buatan manusia.
b. Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realisasi obyektif, yaitu
suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi
bahkan membentuk perilaku manusia.
c. Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia
dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh
masyarakat.
KESIMPULAN : Jadi kebudayaan adalah hasil
ciptaan,rasa,karsa manusia yang hidup dalam masyarakat yang mempunyai banyak
unsur-unsur, wujud,dan kepribadian, dalam kehidupannya dan selalu mengalami perubahaan dan perkembangan
sesuai jaman. Semua itu dipengaruhi oleh hakekat manusia itu sendiri karena Dalam
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa
walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan dan setelah
kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur manusia agar sesuai dengan
kebudayaan yang telah dibuatnya.
Sumber :
Gudikuntst, William B, Young Yun Kim, ” Communicating With
Strangers”, third
edition, McGraw Hill, 1984
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/2-1-unsur-unsur-yang-membangun-manusia/