I. Manusia Dan Pandangan Hidup 1
A.
Pengertian Pandangan Hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan
hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depan
seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan
pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan
itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut
waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul
seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu
yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji
kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui
kebenarannya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai
pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.
Pandangan hidup yang berasal dari agama
yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang
disesuaikan dengan kebudayaan dan norma
yang terdapat pada suatu Negara
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu
pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Apabila pandangan hidup itu diterima
oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka panandangan
hidup itu disebut ideology. Bagai masyarakat, ideology tersusun dari 3
unsur, yaitu :
1) Pandangan
hidup
2) Nilai-nilai
3) Norma-norma
Pandangan hidup cenderung diikat
oleh nilai-nilai sehingga berfungsi sebagai pelengkap nilai-nilai dalam
pembuatan pembenaran atau rasionalisasi nilai-nilai. Pandangan hidup member I
semangat pada nilai-nilai. Norma berbeda dengan nilai karena digunakan untuk
hampir seluruh aturan khusus, sebaliknya nilai digunakan untuk pengertian umum.
Norma berlaku untuk menentukan perilaku perintah, atau larangan untuk suatu
kewajiban dari peranan spesifik dalam suatu spesifik pula. Dengan demikian
ideology lebih luas dibandingkan dengan pandangan hidup. Ideology tidak
digunakan untuk hubungan individu tetapi untuk hal yang lebih luas, seperti
ideology Negara, masyarakat atau kelompok tertentu.
Pandangan hidup pada dasarnya
mempunyai unsur-unsur yaitu : cita-cita, kebajikan, usaha,
keyakinan/kepercayaan. CIta-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat
dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah
kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia,
damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi
keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal,
kemampuan jasmana, dan kepercayaan kepada Tuhan.
B.
CITA-CITA
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia,
yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam
pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau
diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan
semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, cita-cita merupakan
keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang makin tinggi tingkatannya.
Apabila
cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu
disebut angan-angan. Disini persyratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga
usaha untuk mewujudkan cita-cita tidak mungkin dilakukan. Misalnya seorang anak
bercita-cita ingin menjadi dokter, ia belum sekolah, tidak mungkin berpikir
baik, sehingga tidak punya kemampuan berusaha mencapai cita-cita. Itu baru
dalam taraf angan-angan.
Antara masa
sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau
cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang
dicita-citakan, hal ini tergantung dari tiga faktor ;
1. Manusianya, yaitu
yang memiliki cita-cita
2. Kondisi yang
dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan
3. Seberapa
tinggikah cita-cita yang hendak dicapai
Faktor manusia yang mau
mencapai cta-cita ditentukan oleh kualitas manusianya. Ada yang tidak
berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan khayalan saja. Hal
demikian banyak menimpa anak-anak muda yang memang senang berkhayal, tetapi
sulit mencapai apa yang akan dicita-citakan karena kurang mengukur dengan kemampunnya
sendiri.
Sebaliknya dengan anak yang dengan
kemauan keras ingin mencapai apa yang di cita-citakan. Cita-cita merupakan
motivasi atau dorongan dalam menempuh suatu perjuangan hidup untuk mencapainya.
Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup yang bila
berhasil akan menjadikan dirinya puas.
Faktor Kondisi yang
mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang
menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi
yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita, sedangkan faktor yang menghambat
merupakan kondisi yang merintangi tercapainya suatu cita-cita.
Faktor tingginya cita-cita yang
merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita. Memang ada anjuran agar
seseorang menggantungkan cita-citanya setinggi bintang dilangit. Tetapi
bagaimana faktor manusianya, mampukah yang bersangkutan mencapainya, demikian
juga faktor kondisinya memungkinkan hal itu. Apakah dapat merupakan pendorong
atau penghalang cita-cita. Sementara ada anjuran, agar seseorang menemukan
cita-citanya yang sepadan atau sesuai dengan kemampuannya. Pepatah mengatakan
“bayang-bayang setinggi badan” artinya mencapai cita-cita sesuai dengan
kemampuan dirinya. Anjuran yang terakhir ini menyebabkan seseorang secara
bertahap mencapai apa yang diidam-idamkan. Pada umumnya dilakukan dengan penuh
perhitungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki saat itu serta kondisi yang
dilalui.
Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki
oleh individu, masyarakat dan bangsapun memiliki cita-cita juga. Cita-cita
suatu bangsa merupakan keinginan atau tujuan suatu bangsa. Misalnya bangsa
Indonesia mendirikan suatu Negara yang merupakan sarana untuk menjadi suatu
bangsa yang masyarakatnya memiliki keadilan dan kemakmuran.
C.
Keadaan Hati seseorang
Ada 3 hal
faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap manusia, yaitu :
1.
Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih
dalam kandungan.
2.
Faktor lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam lingkungan yang baik
maupun tidak baik.
3.
Faktor pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia mulai hidup dan
hingga sampai dewasa.
Pada dasarnya meskipun pandangan
hidup manusia berbeda-beda namun kita di tuntut untuk dapat membawa kebaikan
dalam berpandangan tentang hidup. Selalu berfikir positif adalah hal yang akan
membawa kita ini hidup penuh dengan kebaikan dan akan membawa kita kepada
pribadi yang tangguh, pribadi yang dapat menyesuaikan diri dimanapun kita
berada, tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang ada di lingkungan
tempat kita tinggal
D.
Kebajikan
Kebajikan
atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama
dengan perbuatan moral, perbuatan yagn sesuai dengan norma-norma agama dan
etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk
bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Sebagai
mahluk pribadi, manuda dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang
buruk. Baik dan buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam
bisikan didalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan
baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati
dapat merupakan hakin untuk diri sendiri.
Suara
hati selalu memilik yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat
yang baik bagi dirinya. Oleh karena itu, kalau seseorang berbuat sesuatu sesuai
dengan bisikan hatinya, maka orang tersebut perbuatannya pasti baik. Jadi
berbuat dan bertindak menurut suara hati, maka tindakan itu adalah baik. Jadi
baik atau buruk itu dilihat menurut suara hati sendiri. Meskipun demikian harus
dinilai dan diukur menurut suatu atau pendapat umum. Jadi kebajikan adalah
perbuatan yang sesuai dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum
Tuhan. Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya,
karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki
tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku seseorang adalah: factor
pembawaan, factor lingkungan dan pengalaman.
E.
Sikap Manusia dan Pandangan Hidup
Sikap hidup adalah keadaan hati
dalam menghadapi hidup ini. Sikap itu bisa positif, bisa negatif, apatis atau
sikap optimis atau persimis, bergabung pada pribadi orang itu dan juga
lingkungannya.
Sikap itu penting, setiap orang
mempunyai sikap dan sudah tentu tiap-tiap orang berbeda sikapnya.
Sikap dapat dibentuk sesuai dengan kemauan yang membentuknya. Pembentukan sikap
ini terjadi melalui pendidikan. Seperti halnya orang militer yang bersikap
tegas, berdisiplin tinggi, sikap kesatria, karena dalam kemiliteran ia dididik
kearah sikap itu. Sikap dapat juga berubah karena situasi, kondisi, dan
lingkungan.
Dalam menghadapi kehidupan, yang
berarti manusia menghadapi manusia lain atau menghadapi kelompok manusia, ada
beberapa sikap etis dan nonetis. Sikap etis ini disebut juga sikap positif
yaitu sikap lincah, sikap tenang, dikap halus, sikap berani, sikap arif, sikap
rendah hati dan sikap bangga.
F.
Hubungan Manusia dan Pandangan Hidup
Akal dan budi sebagai milik manusia
ternyata membawa ciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi
mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan makhluk lain. Satu
diantara keunggulan manusia tersebut adalah pandangan hidup. Disatu pihak
manusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.
Pandangan hidup berupa suatu
penggaris yang mungkin dapat dinyatakan dengan kata-kata sebagai rumusan juga
dapat dikatakan rumusan: Orang yang sulit menyusun perasaan, pikiran dan
kejiwaan. Juga karena ia sendiri menyadari bahwa mungkin ia dapat berbuat/
bertindak yang melanggar prinsip-prinsip yang dikatakan. Dan khawatir kalau ada
kritik besar dan penyelewengan pandangan hidup dari anak-anak atau orang yang
di bimbing.
Sumber :
II. Manusia Dan Pandangan Hidup 2
A.
Pandangan
Hidup Sebagai Pribadi
Manusia
adalah bagian dari pandangan hidup.Tidak ada seorangpun manusia yang tidak
memiliki pandangan hidup.Apapun yang di katakan manusia adalah sebuah pandangan
hidup karena di pengaruhi oleh pola pikir tertentu.Pandangan hidup bersifat elastis,tergantung
kepada situasi dan kondisi serta di pengaruhi juga oleh lingkungan hidup dimana
manusia berada.
Pandangan
hidup sendiri adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan,
pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pandangan hidup itu adalah sebuah
jalur yang dibuat untuk menentukan arah kehidupan seseorang, Pandangan hidup
itu ibarat wadah dan Manusia adalah ibarat air yang mengikuti bagaimana bentuk
wadah.. tapi sekali lagi Manusia adalah penentu ingin menempati wadah seperti
apa.
Pandangan
hidup atau mungkin beberapa orang menyebutnya sebagai Prinsip hidup, menurut
saya adalah ibarat sketsa untuk mengambar, tiang untuk mendirikan bangunan.
Pandangan hidup adalah dasar tentang proses menjalani kehidupan.
Dikarenakan
banyak anggapan bahwa pandangan hidup adalah faktor utama dan terbesar dalam
pembentukan jati diri manusia, muncul anggapan bahwa pandangan hidup adalah
satu-satunya jalan untuk sukses, muncullah pemahaman yang salah seperti terjadinya
manusia yang idealisme dan fanatisme. manusia yang konservatif... padahal
pandangan hidup hanyalah pondasi, arah pergerakan tetap tergantung pada
individu. pandangan hidup itu bersifat elastis dan fleksibel.
Pandangan
hidup bukanlah tentang menjadikan manusia yang telah diciptakan nyaris sempurna
dengan akal pikiran menjadi organisme hidup berbasis komputer yang berjalan
hanya sebuah program, Manusia adalah makhluk yang belajar ( Mengenal, Mengerti,
Menghayati, dan Meyakini). Manusia adalah makhluk yang disiapkan untuk hidup
yang penuh spontanitas. bukan sekadar hanya berjalan dijalan lurus.
Pandangan
hidup yang seharusnya dimiliki oleh seseorang adalah pandangan hidup yang
membuat dalam bertingkah laku tidak sembarang bertingkah laku, yang menimbulkan
rasa semangat, disiplin, dan sabar dalam menghadapi ujian-ujian dalam
kehidupan. Yang membantu menentukan arah baik dan buruk, halal dan haram secara
tepat.
Pandangan hidup adalah sesuatu
hal yang membuat kita paham akan siapa diri kita sebenarnya ...
B.
Pandangan
hidup sebagai warganegara
Manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa secara kodrati dianugerahi hak dasar yang
disebut hak asasi, tanpa perbedaan antara satu dengan lainnya. Dengan hak
asasi tersebut, manusia dapat mengembangkan diri pribadi, peranan, dan
sumbangannya bagi kesejahteraan hidup manusia.
Manusia
baik sebagai pribadi maupun sebagai warga negara, dalam mengembangkan diri,
berperan dan memberikan sumbangan bagi kesejahteraan hidup manusia, ditentukan
oleh pandangan hidup dan kepribadian bangsa.
Pandangan
hidup dan kepribadian bangsa Indonesia sebagai kristalisasi nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia, menempatkan manusia pada keluhuran harkat dan martabat makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dengan kesadaran mengemban kodratnya sebagai makhluk
pribadi dan juga makhluk sosial, sebagaimana tertuang dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945.
Bangsa
Indonesia menghormati setiap upaya suatu bangsa untuk menjabarkan dan mengatur
hak asasi manusia sesuai dengan sistem nilai dan pandangan hidup
masing-masing. Bangsa Indonesia menjunjung tinggi dan menerapkan hak
asasi manusia sesuai dengan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
Sejarah
dunia mencatat berbagai penderitaan, kesengsaraan dan kesenjangan sosial yang
disebabkan oleh perilaku tidak adil dan diskriminatif atas dasar etnik, ras,
warna kulit, budaya, bahasa, agama, golongan, jenis kelamin, dan status sosial
lainnya. Menyadari bahwa perdamaian dunia serta kesejahteraan merupakan
dambaan umat manusia, maka hal-hal yang menimbulkan penderitaan, kesengsaraan
dan kesenjangan serta yang dapat menurunkan harkat dan martabat manusia harus
ditanggulangi oleh setiap bangsa.
Bangsa
Indonesia, dalam perjalanan sejarahnya mengalami kesengsaraan dan penderitaan
yang disebabkan oleh penjajahan. Oleh sebab itu Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 mengamanatkan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan. Bangsa Indonesia bertekad ikut melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
yang pada hakikatnya merupakan kewajiban setiap bangsa, sehingga bangsa
Indonesia berpandangan bahwa hak asasi manusia tidak terpisahkan dengan
kewajibannya.
1) Bangsa
Indonesia mempunyai pandangan dan sikap mengenai hak asasi manusia yang
bersumber dari ajaran agama, nilai moral universal, dan nilai luhur
budaya bangsa, serta berdasarkan pada Pancasila dan Undang- Undang Dasar
1945.
2) Bangsa
Indonesia sebagai anggota Peserikatan Bangsa-Bangsa mempunyai tanggung jawab
untuk menghormati Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of
Human Rights) dan berbagai instrumen internasional lainnya mengenai hak asasi
manusia.
C.
Manusia Sebagai Makhluk Tuhan
Sebagai
makhluk Tuhan, manusiapun harus mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan
selalu membisikan agar manusia berbuat baik dan menghilangkan perbuatan yang
tidak baik.Jadi untuk mengukur perbuatan baik buruk, harus kita dengar pula
suara Tuhan atau kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan berbentuk hukum Tuhan atau
hukum agama. Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati
kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan,
santun, berbahasa baik, bertinkah lakubaik, ramah tamah terhadap siapapun,
berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya. Baik buruk, kebajikan
dan ketidak bajikan menimbulkan daya kreatifitas bagi seniman. Banyak hasil
seni lahir dari imajinasi kebajikan dan ketidak bajikan. Namun ada pula
kebajikan semu, yaitu kejahatan yang terselubung kebajikan. Kebajikan semuini
sangat berbahaya, karena pelakunya orang-orang munafik, yang bermaksud mencari
keuntungan diri sendiri.Kebajikan nyata dapat dirasakan dalam tingkah lakunya,
karena tingkah laku bersumber pada pandanganhidup, maka setiaporang memiliki
tingkah laku sendiri-sendiri sehingga tingkah laku setiap orang berbeda beda.
D.
Faktor
Lingkungan
Faktor
lingkungan (environment), lingkungan yang membentuk seseorang merupakan alam
kedua yang terjadinya setelah seorang anak lahir (masa pembentukan seseorang
waktu masih dalam kandungan merupakan alam pertama). Lingkungan membentuk jiwa
seseorang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam
lingkungan keluarga orang tuamaupun anak-anak yang lebih tua merupakan panutan
seseorang, sehingga bila yang dianut sebagai teladan berbuatyang baik-baik,
maka si anak yang tengah membentuk diri pribadinya akan baik juga. Dalam
lingkungan sekolah yang menjadi panutan utama adalahguru, sementara itu
teman-temansekolah kita ikut serta memberikan andilnya
.
Sumber :
III. Manusia Dan Tanggung Jawab
Unsur-unsur wajib untuk mencari arti hidup
Dikatakan bahwa unsur-unsur wajib untuk mencari arti
hidup itu meliputi:
- Manusia harus berani menghadapi
pertanyaan-pertanyaan yang terdalam itu dengan sikap terbuka. Manusia
harus mencari kebenaran, jika sudah mengetahui jawabannya, manusia harus
benar-benar mempertanggung jawabkannya.
- Manusia harus berani mengadakan konfrontasi
antara pandangan hidupnya dengan macam-macam soal dan pendapat baru yang
timbul di lapangan.
- Bila manusia merasa sudah mempunyai pegangan yang
dapat dipertanggung jawabkan maka manusia harus berusaha membangun
hidupnya sesuai dengan pandangannya itu.
A. Pengertian
Tanggung jawab
Tanggung
jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung
jawab adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya,
atau memberikan jawaban dan menanggung akibatnya. Tanggungjawab adalah
kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun
yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga juga
berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang mau
bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas
segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup
bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggungjawab itu bersifat
kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggungjawab.
Apabila ia tidak mau bertanggungjawab,
maka akan ada pihal lain yang memaksa tanggungjawab itu. Dengan demikian
tanggungjawab itu dapat dilihat dari dua
sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain.
Dari sisi pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian
ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Daari sisi pihak
lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggungjawab, pihak lain yang akan
memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara masyarakat.
B. JENIS-JENIS TANGGUNG JAWAB
a. Tanggung
jawab terhadap diri sendiri, yaitu
menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam
mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
b. Tanggung
jawab terhadap keluarga, yaitu tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab
kepada keluarganya terhadap nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga
merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan,dan kehidupan.
c. Tanggung
jawab terhadap masyarakat, yaitu manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia
lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial.
d. Tanggung
jawab kepada Bangsa / Negara, yaitu suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia,
tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat,
bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran
yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri, dan
apabila perbuatan itu salah, maka harus bertanggung jawab kepada negara.
e. Tanggung
jawab terhadap Tuhan, yaitu Tuhan menciptakan manusia dibumi ini bukanlah tanpa
tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung
jawab langsung terhadap Tuhan, sehingga tindakan manusia tidak lepas dari
hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui
berbagai macam agama.
Contoh Tanggung jawab terhadap
keluarga :
seorang
ibu hidup dengan tiga anak, karena suaminya meninggal dia harus bekerja untuk
memenuhi kebutuhan hidup anak-anaknya, walapun harus menjadi pelacur sekalipun,
karena demi memberikan kehidupan dan bertanggung jawab atas ketiga anaknya.
A.
PENGERTIAN PENGABDIAN
Pengabdian
adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai
perwujudan kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua
itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa
tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai
kebutuhan, hal itu berarti mengabdi keapada keluarga. Manusia tidak ada dengan
sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan.
B.
Antara Pengabdian dan Bantuan
Apabila
orang bekerja keras seharian penuh itu untuk mencukupi kebutuhannya itu adalah
pengabdian. Lain halnya jika kita hanya membantu teman dalam kesulitan mungkin
sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya sebuah bantuan saja.
A.
PENGERTIAN PENGORBANAN
Pengorbanan berasal dari kata korban
yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk
menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu
mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengharapkan suatu imbalan maupun pamrih
dari orang lain.
Pengorbanan merupakan akibat dari
pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran dan perasaan,bahkan
dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih,
tanpa ada perjanjian, tanpa adatransaksi, kapan sja diperlukan.
B. Macam –
macam Pengorbanan
Macam-macam Pengorbanan, yaitu:
§ Pengorbanan
harta benda
§ Pengorbanan
pikiran
§ Pengorbanan
perasaan
§ Pengorbanan
tenaga
Contoh: Misalkan
dalam agama islam setiap hari raya kurban dilakukan pengorbanan menyembelih
sapi , kambing ataupun domba yang dilakukan untuk menyedekahkan sebagian dari
rezeki yang dimilikinya untuk diberika kepada orang yang kurang mampu.
Sumber :