Kamis, 27 Oktober 2011

Inilah Pidato Heroik Soekarno Dalam Era Kemerdekaan

Ir. Soekarnoadalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Soekarno adalah penggali Pancasila karena ia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar negara Indonesia itu dan ia sendiri yang menamainya Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno lahir di Surabaya Jawa Timur, tanggal 6 Juni 1901 dan  meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun)
  • Pada tanggal 14 Agustus Soekarno berangkat ke Jakarta. Ketika turun dari pesawat, disambut Gunsekan Jenderal Yamamoto . Rupanya di Kemayoran ada rombongan penyambutan. dan Soekarno mengucapkan pidato jagungnya . Soekarno berkata : ” Apabila dahulu aku katakan bahwa Indonesia akan merdeka sesudah jagung berbuah, sekarang dapat dikatakan Indonesia akan merdeka, sebelum jagung berbunga”. Ucapan ini disambut oleh rakyat banyak dengan tepuk tangan dan bersorak ” Indonesia Merdeka”.
  • Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.
  • Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya.
  • Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
  • Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.
  • “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Disampaikan saat pidato Hari Pahlawan 10 Nopember 1961).
  • “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
  • “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Disampaikan saat pidato HUT Proklamasi 1963).
  • “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……”
  • “Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “. (disampaikan saat pidato HUT Proklamasi 1949).
  • “Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” (disampaikan saat pidato HUT Proklamasi, 1950).
  • “Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” (disampaikan saat pidato HUT Proklamasi, 1964).
  • “Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (disampaikan saat pidato HUT Proklamasi 1966).
  • “Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (disampaikan saat pidato HUT Proklamasi, 1966).
  • “Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase” (disampaikan saat pidato HUT Proklamasi 1964).
  • “Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar