Rabu, 26 Oktober 2011

Meski Baru Isu, Gerakan 28 Oktober Tidak Bisa Dianggap Enteng

Jakarta, Seruu.com - Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul menilai bahwa aparat keamanan semestinya tidak menganggap enteng isu mengenai adanya gerakan besar pada 28 Oktober 2011 atau tepat pada saat peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini. Pasalnya meskipun hanya isu dan ia sangat yakin bahwa tidak ada kelompok massa besar yang turun di jalan namun menganggap enteng bukanlah tindakan yang sepatutnya.

"Kami himbau agar semua pihak tetap waspada walau itu mungkin benar hanya isu tapi tetap tidak boleh dianggap enteng," papar Ruhut Sitompul saat ditemui , Selasa (25/10).

Menurut Ruhut, demonstrasi yang dilakukan oleh siapapun merupakan aspirasi yang patut dihargai meski ia juga mengingatkan bahwa ancam - mengancam bukanlah tindakan yang patut untuk dilakukan. "Kalau aspirasi mau berapapun harus kita hargai, tapi kalo sudah mulai mengancam itu kan ada aturannya, ada hukumnya iay dong tidak boleh itu main ancam sana-sini." tuturnya.

Sementara Anggota Komisi I DPR RI dari Partai PDI Perjuangan , TB Hasanuddin menilai bahwa demonstrasi yang sedianya akan digelar oleh ratusan ribu orang dari berbagai organisasi bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2011 nanti sah saja dilakukan dalam iklim demokrasi. "Dalam demokrasi, tidak ada larangan untuk demonstrasi. Tapi jangan sampai mengganggu keamanan," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin di Jakarta, Senin (24/10).

Ia juga menegaskan bahwa sejauh ini berapapun jumlah demonstran bukanlah persoalan mengingat sudah ada aturan yang menentukan hal tersebut."Mau seribu atau dua ribu orang kan tidak ada larangan. Pemberitahuan ke polisi sifatnya pemberitahuan bukan izin," tegasnya.

Sebagaimana diberitakan, Mabes Polri membenarkan bahwa akan berlangsung aksi besar pada 28 Oktober 2011 nanti di Jakarta. "Ya, kami sudah mendengar adanya informasi (demonstrasi) itu dari intel. Kami sudah menyiapkan Renpam yang akan dipimpin Kapolda Metro Jaya," terang Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam, Senin (24/10).

Persiapan Rencana Pengamanan (Renpam) ini dibuat menyusul rencana aksi besar-besaran yang akan dilakukan sejumlah kelompok pada 28 Oktober mendatang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Aksi tersebut menurut sejumlah pihak yang sudah memastikan terlibat akan mengusung satu tuntutan untuk memaksa SBY _ Boediono turun dari jabatannya. [mus]


sumber : http://www.seruu.com/kota/surabaya-s...ianggap-enteng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar